26.9.08

(9) Jalan-jalan di Amsterdam jilid 1

Di Apartemennya mas Wiby.

Wuihhh,.....apartemennya keren. Tengahnya bolong, hehehe. Ya gini ini..... orang ndeso kalo ke kota. Apartemennya berarsitektur minimalis. Namanya Apartment Brian alamatnya Dr Colijnstraat 1067CP Amsterdam. bisa dilihat
www.living-trinity-lifestyle.com/2008/04/13/apartment-brian/

Diluar cuacanya dingin banget. Mas wiby coba manggil temennya yang ada didalam. Apartemenya mas wiby isi cuman 2 orang. Mas wiby sama orang jerman. Lupa aku namanya. Ternyata mas wiby meninggalkan kunci sama HP didalam apartemen, so dia gak bisa masuk. Akhirnya kita makan dulu, jalan kaki ke supermarket terdekat. Karena rata2 makanan disini terbuat dari babi, makanya kita milih kebab aja. Busyet,......kebab paling murah harganya 6 euro = Rp. 82.200,- belum termasuk minumnya. Segitu di Indonesia udah dapat 6 kebab.

Abis makan kebab, kita kembali ke Apartemennya mas wiby. Ternyata si Jerman udah bangun. Aku akhirnya masuk. aku kenalan ma jerman itu. badannye gede, tapi masih sama tinggi sama aku. Tattonya banyak, hehehe. Wah, interiornya asyik juga. Kata mas Wiby apartemen ini disewanya sebesar 5 juta rupiah per bulan. Haaaahhh.............!!!!! Wah diIndonesia segitu bisa dapet satu tahun. (Rumahku aja sewanya 7.5 juta pertahun). Dan yang lebih mengherankan lagi, dengan 5 juta perbulan itu, dia harus share room sama orang lain. Artinya didalam apartemen itu ada 2 kamar tidur, satu buat mas wiby, satu buat orang lain. ehm.....!!!! mahal juga hidup disini. Tapi kata mas wiby, apa yang dia keluarin buat apartemen ini gak terlalu memberatkan, meskipun dia di Amsterdam kerja sebagai karyawan. Wow, must be nice salary!!!!!!

Aku buka-buka koper, ngecek barang-barang bawaanku, kali aja ada yang ilang,.... ternyata masih lengkap. Cuman yaitu dia, acak-acakan!!!. Ya pastilah dibuka-buka. Bahkan, garam yang aku bawa, yang aku bungkus sama plastik juga udah terbuka. Hehehe pasti dijilat-jilat, dikira Heroin. Rasain tuh, Heroin Asin made in Indonesia. hahaha!!!!! Kemudian aku mandi (wuih rasanya seger banget) kemudian ambil kamera, handycam, abis itu cabut ma mas wiby. Planningnya, mas wiby gak bisa ikut nganter muter-muter. Karena dia mau kerumah pacarnya. Terpaksa aku sendirian. So gak papa. Mas wiby nganter aku sampe I Amsterdam Spot. Disitu ada tulisan I Amsterdam segede gambreng yang warnanya merah sama putih
Museum Van Gogh.
Aku motret motret taman yang nyaman itu. sebenernya saat itu, amsterdam harusnya winter. Tapi mungkin karena pengaruh global warming, rasanya masih kayak summer aja. Orang-orang bener-bener menikmati hari mereka. bapak ibu anak bercengkrama ditengah taman, nggelar tiker sambil makan humberger. Ada cowok-cewek lagi pacaran. Aku tahu kalo mereka lagi pacaran soalnya mereka lagi ciuman, hehehe........ada pemandangan yang menurutku rada janggal sebagai orang Indonesia, ada cewek sama cewek lagi ciuman, haaaah,.......ya begitulah!!!! Ini negara bebas man, hubungan sejenis direstui disini.

Kemudian aku lanjut berjalan agak kedalam. dibagian tengah tpi masih ditepi jalan Paulus Potterstraat terdapat museum van gogh. Kemudian aku mencari pintu masuknya. Kali aja bisa masuk gratis. Setelah nemu pintu masuknya, ternyata buat masuk enggak gratis alias harus bayar. 12 euro fo adult. Wah kok mahal ya. sekitar Rp. 162.000,- biasanya kalo diIndonesia gak segitu. Masuk Museum fatahillah aja cuman Rp.2000, hahaha!!!!! dasar kere.......

Aku akhirnya males masuk karena disamping bayar (karena kadung berharap gratis.....) juga antriannya amat panjang . Aku hanya punya waktu hari ini aja buat keliling amsterdam. Aku besok harus ke Copenhagen, Denmark, so aku hanya potret-potret didepan museum. Oh ya ini sekilas tentang Pelukis besar bernama lengkap : VINCENT VAN GOGH.

Dia lahir tahun 1853, Memulai karir sebagai pelukis bukan karena menyadari bahwa dirinya berbakat, meskipun pernah bekerja di galeri pada masa remajanya. Dia sebenarnya malah lebih tertarik dengan agama sehingga oleh orang tuanya sempat disekolahkan ke beberapa sekolah teologi, tetapi gagal. Kemudian dia juga berguru kepada beberapa orang untuk melukis. Mulai melukis pada akhir 20-an, tetapi hidupnya berakhir dengan bunuh diri pada usia 37 tahun. Pada rentang waktu 10 tahun dia menghasilkan sekitar 1000an karya lukisan, tulisan serta kumpulan suratnya untuk Teo, kakak kandungnya sekaligus sahabat yang selalu memberikan bantuan keuangan. Pada awal karirnya, dia merasa orang tidak menghargai hasil karyanya. Memang waktu itu hasil karyanya sangat suram dan tidak disukai oleh para penikmat seni di Paris, dimana Teo bekerja di sebuah galeri seni. Oleh kakaknya dia diminta belajar lagi menggunakan warna cerah.

Dia kemudian sempat tinggal di Paris dengan warna lukisan yang baru. Kemudian pindah lagi ke Prancis bagian selatan, sampai akhirnya mengalami gangguan jiwa. Sempat tinggal di rumah sakit jiwa, sebelum akhirnya bunuh diri. Kakaknya Teo, akhirnya meninggal 6 bulan kemudian, menyusul adiknya. Suram sekali deh…. Tetapi, kalau melihat sekarang ini.. Vincent adalah pahlawan bagi negaranya. Berapa banyak orang yang hidup dari meniru gaya lukisannya, membuat replika dan merchandise, merawat lukisannya, menjadi pengamat seni, pengajar seni, kurator seni, pembuat novel, film (lust for life), lagu (starry,starry night…) Berapa banyak orang yang berkunjung, membeli merchandisenya, sementara nilai lukisannya terus menjulang. Sayang bukan dia yang menikmati…. (mmmm apakah “di sana” dia menikmatinya….?) lebih detailnya bisa dilihat di : http://en.wikipedia.org/wiki/Van_Gogh

SEPEDA DIMANA-MANA
Setelah puas ngeliatin museum van gogh, meski cuman dari luar doang, aku ngelanjutin liat yang lain. Diseberang jalan ada bangunan kuno namanya CONCERT CEBOUW. Ini adalah gedung konser musik klasik yang sering menampilkan orkestra-orkestra terkenal dari seluruh dunia. Gedungnya klasik. Ya,.....kayak gedung-gedung tua di Eropa deh. Sekilas kayaknya sama semua.

Tapi yang menarik adalah, aku menemukan sepeda bersliweran dimana-mana. dan yang menurutku agak janggal adalah, kebanyakan sepeda kebo, atau orang madiun bilang sepeda unta. Untuk ukuran orang eropa, naik sepeda kebo rasanya kok aneh, sebab mereka kan bisa beli sepeda sport, yang enteng, keren dan mahal. Tapi ini kebanyakan sepeda butut, yang mungkin kalo aku yang make, pasti malu hehehehe. Yang aneh lagi, udah butut, jelek, karatan,.....eh gemboknya segede gembok penjara pula. Kalo di Indonesia mah, sapa juga yang mau nyolong, TAPI....(berikut ini yang menjawab semuanya, kenapa seperti itu??)

Sepeda, di belanda ibarat raja jalanan. Kalo di Indonesia kan Truk sama Bis. Hahaha.. Dan yang paling penting harga sepede disini cukup mahal. Meski butut sekalipun.Belanda itu dikenal sebagai negara dengan populasi kepadatan sepeda per penduduknya (bike/citizen) terbesar di dunia. Jadi tidak heran kalau kita melihat jumlah sepeda lebih banyak daripada jumlah mobil. Pemandangan tempat parkir sepeda yang berjejer dan berdesak-desakan juga pasti sering dijumpai di sini.


Sepertinya sepeda itu adalah kendaraan yang wajib kita miliki. Berjalan-jalan di dalam kota Amsterdam paling nyaman dengan mengendarai sepeda. Jarak tempuhnya tidak terlalu jauh, tiba di tempat tujuan dengan cepat dan berolahraga gratis. Kekurangannya, hati-hati saja kalau ada angin kencang atau salju (seperti bulan Januari 2007), dijamin hanya orang-orang yang mempunyai kepiawaian dalam menantang angin yang bisa bertahan.


Kalau kita belum bisa mengendarai sepeda, tidak perlu malu. Banyak juga orang-orang dewasa di sini yang belum bisa bersepeda. Oleh karena itu di Belanda ada juga sekolah mengendarai sepeda. Seperti sekolah menyetir mobil, tapi ini khusus untuk sepeda. Kalau mau tau lebih lanjut, coba klik ini www.wielerschool.nl.


Untuk mencari sepeda, ada banyak toko yang bisa kita kunjungi, tergantung kita mau beli sepeda baru atau bekas. Oh ya, kalau beruntung, kita bisa mendapat sepeda warisan dari pelajar yang sudah selesai masa studinya dan ingin kembali ke Indonesia


Kita juga harus mentaati aturan-aturan bersepeda. Contohnya : Mengendarai sepeda tetap pada lajur sepeda dan jangan lupa menyalakan lampu sepeda (lampu depan dan belakang) jika hari mulai gelap. Lampu yang digunakan juga tidak musti lampu di sepeda. Kita bisa saja membeli lampu tambahan, dan kita pasang di punggung (kerah baju) dan di depan. Harga lampu ini kira-kira 5 euro. Denda kalau tidak pakai lampu sebesar 20 Euro.


Satu hal yang wajib ditekankan ketika membeli sepeda adalah kualitas gembok sepeda yang digunakan. Pencurian sepeda di Belanda sudah sangat umum, jadi sangat disarankan untuk membeli gembok sepeda yang kualitas nya bagus, seperti gembok dengan rantai yang besar. Karena umumnya, gembok-gembok dengan rantai yang tipis akan sangat mudah digunting. Harga gembok yang bagus kira-kira 8 euro – 15 euro.


Ok, aku dah ngantuk. Tidur dulu besok dilanjutin, di "Jalan-jalan di Amsterdam jilid 2"


Kembali ke CERITA PERJALANAN



Home I Portfolio I Jasa I Konsultasi I Arsitektur I Interior I Lansekap I Tips I Perabot I Perkakas I Jalan-Jalan I Hobi I Kontak I Copyrights @2009-2013 Rudy Dewanto Template by x-template