Judul diatas mungkin terdengar sedikit congkak atau bahkan kayak guyonan saja. Tapi percayalah, itu aku alami pada hari minggu tanggal 21 September 2008. Begini ceritanya.
07.00 Waktu Amsterdam………Pada hari minggu itu jam 7 pagi aku bangun. Trus liat sekelilingku. Aku masih di kamar apartemennya mas Wiby. Oh God, thank you so much. Aku masih di Belanda. Kemaren “keliling Amsterdam” bukan mimpi rupanya. Hihihi….. (baca blog-ku nomer (8) sampe (12)….). Aku liat mas wiby masih tergeletak didepan tivi. Ooo…rupanya dia tidur diliving room. Mas wiby akhirnya bangun trus dia nanya aku “hari ini rencana kemana?”. Aku bilang aku gak mau kemana-mana, karena aku pikir kalo aku ngelanjutin jalan-jalan ke Amsterdam waktuku gak bakalan cukup, karena jam 2 siang aku harus terbang ke Copenhagen-Denmark. Itungan waktuku kenapa aku bilang tidak cukup, karena….katakanlah sekarang jam 7. Trus mandi plus sarapan plus merapikan koper yang acak-acakan, paling tidak butuh waktu 1,5 jam. Kemudian motret interior apartemennya mas wiby buat bahan isi majalah arsitektur “RUMAHKU”, paling tidak butuh waktu 2 jam udah termasuk setting tempatnya. Trus pergi ke Centrum butuh waktu paling tidak setengah jam. Aktivitas ini aja udah makan waktu 4 jam. Artinya baru jam 11 siang aku bisa jalan-jalan. Padahal jam 12 harus pergi ke Schiphol, (karena pesawat yang akan membawa aku ke Denmark jam 2 siang). Rasanya gak asyik kalo cuman 1 jam jalan-jalan, mana bawa koper gede 21 kg plus rangsel 9 kg. Mending di apartemen aja. Lebih save and biar gak ada masalah sampe Schiphol.
08.00…………………Aku terus mandi, habis mandi kemudian aku SARAPAN…………Meski sarapan cuman pake mie instant, tapi rasanya sama kayak indomie buatan Indofood. Tak liat bungkusnya……yaaaah emang produksi Indofood. Kata mas Wiby ada supermarket khusus kebutuhan orang Indonesia di Belanda. Dimana itu aku gak tahu. Jadi mas wiby beli 1 kardus indomie dari supermarket itu. Dasar anak kost, gak di Indonesia, gak di Belanda, makan wajibnya tetep mie instant………….(mie instant ternyata turut mencerdaskan kehidupan bangsa kita ini bro……)

09.00…………Aku motret apartemennya mas wiby. Buat liputan majalah arsitektur “RUMAHKU. ( Liputan ini sudah terbit di Majalah Rumahku edisi 30, judulnya “apartemen mungil buat bujangan” check this…). Sebelumnya,… setting tempat dulu dan dibersihiin dulu. Maklum Apartemen bujangan, pastilah “messy”…. Seluruh ruangan apartemen aku potret kecuali kamarnya si Yorke dari Jerman. Kayaknya tuh orang masih molor.
11.00…………………Selese motret, aku santai sejenak liat tipi, trus nyoba manfaatin wifi yang disediakan oleh apartemen. Wuiiih cepet bener…….. Ngeliat posting-posting di Youtube, cepet abis. Gak ada jeda sama sekali. Kayak liat tipi. Beda banget ma speedy, meski speedy nge-klaim koneksinya paling kenceng, tapi kalo dibandingin disini (di eropa), jauuuuh…….!!!!!. Abis itu setengah jam, aku gunakan buat siap-siap berangkat ke Schiphol. Sekalian pamitan sama si Yorke. Orang ini meski tampang sangar kayak Vin Diesel, penuh Tatto, tapi orangnya Nice banget. Pas jam 12 siang aku keluar Apartemen

12.00………Nunggu bis di Halte yang gak jauh dari apartemennya mas wiby. Cuaca lagi hangat, meski tetep lebih nyaman kalo pake jaket tebal. Tiket udah ditangan, rangsel udah siap digendong, koper udah siap diseret-seret. Jadwalnya sih jam 12.15 bis akan datang. Aku liat yang nunggu di halte, rata-rata kayaknya orang-orang yang mau ke Schiphol. Soalnya sebagian dari mereka pake seragam bertuliskan “Schiphol”, kayak petugas kebersihan, petugas loket. Ada juga calon penumpang kayak aku yang bawa tas koper gede. Kemana lagi kalo gak ke Schiphol. Tepat jam 12.15 bis datang . Aku naik, trus nunjukin tiketnya, kalo sopirnya udah manggut-manggut berarti OK, kita bisa duduk dimana aja suka. Perjalanan memakan waktu setengah jam. Selama perjalanan aku melewati ikon belanda apalagi kalo bukan windmill ato kincir angin. Yang aku liat model kincir angin yang tua. Yang modern belum. Trus lewat beberapa lahan kosong yang mirip tegalan, bedanya gak ada pohon singkong disitu hehehe………

12.45………..nyampe Schiphol. Bingung juga begitu masuk, luas banget. Tapi aku liat-liat petunjuknya. Sebenernya setelah liat-liat petunjuk itu, aku tahu musti kemana, tapi biar yakin, aku nanya petugasnya. Dengan ramah dia nujukin tempat buat boarding pas. Ternyata sama dengan apa yang aku perkirakan tadi. Sampe tempat boarding pas, wuuiiihhhh rame banget. Tapi disitu ada counter yang ditunggui petugas2 cewek yang bisa confirm tiket kita disitu. Aku milih petugasnya yang wajahnya aku yakin dari India. “mbak, ini kode tiket saya, saya musti gimana ya?” tanyaku dengan gaya culun sambil manunjukkan e-tiket yang udah aku print dari Surabaya. “Mari pak saya bantu.” Kemudian dia ‘membimbing” aku masukin kode-kode tiket, trus ajaib bisa keluar kertas konfirmasi tiketnya (dasar katrok hihihi). “Ok. Confirmed Mr. Dewanto. Please get a boarding pass at counter 6-7, and present this paper to the operator over there….. Have a nice trip Mr. Dewanto”. Makasih ya mbak…..!!! Trus aku menuju tempat boarding. Antri sebentar karena didepan ada 3 orang Jepang juga lagi antri. Syukurlah, 3 orang ternyata belum confirm tiketnya, jadi mereka disuruh mundur, hihihi lumayan,……Maju deh aku. Timbang koper dan petugas masukin ke jalur bagasi. Tas rangsel masih aku bawa, karena barang2 berhargaku disini semua. Gak ada masalah trus aku dapat boarding-nya. Kemudian aku menuju terminal 3. Sebelum masuk, disitu seluruh bawaan mengandung logam disuruh dilepas, kalo disini petugasnya lumayan galak, hihihi, ngomong aja pake teriak….. Dompet, sabuk, jam tangan, HP, kamera digital semuanya ditaruh di wadah khusuh buat di X ray. Trus badan kita pun di X ray. Alhamdulillah gak ada masalah. Proses ini makan waktu sekitar 15 menit. Abis itu aku nunggu di ruang tunggu keberangkatan. Disini sebenernya aku nunggu orang dari Peru, seorang wanita, namanya Ms Heidi Edith Sotelo Duran. Karena sebelumnya, dia kirim email aku, katanya penerbangannya sama dengan aku. Tapi sampai pesawat berangkat, gak muncul. Ya udah aku berangkat aja.
14.00……..Pesawat berangkat tepat jam 2 siang dan aku duduk dideket jendela. Aku liat penumpang kayaknya yang wajah asia bisa diitung. Didalam pesawat yang cuman butuh waktu 1 jam menuju Copenhagen, aku cuman dikasih minuman sama snack gak jelas gitu. Satu-satunya hal menarik selama dalam pesawat yang bisa aku ceritakan adalah aku sempet melihat pesawat lain lagi terbang berlawanan arah, dan kecepatannya luar biasa…….
15.00…….pesawat Nyampe Copenhagen. Nama Bandaranya Kastrup Airport. Artinya sekarang aku berada di Denmark. Menurut bahasa local, Copenhagen ternyata punya nama lain yaitu Kobenhavn. Gak ada perbedaan waktu antara Belanda dan Denmark. Begitu turun ambil tas dan kemudian aku beli tiket Kereta menuju Swedia. Loket tiketnya berada persis ditengah-tengah hall Airport yang katanya terluas kedua di Eropa setelah Frankfrut. Entah benar ato gak aku gak tahu. Aku beli tiket ke Lund-Swedia, harganya 15 Euro. Aku kasih 50 Euro. Kembaliannya dalam bentuk Danish Kronor. Entah berapa, aku gak ngitung.
15.30……..Tiket kereta ke Swedia udah tak pegang. Cuman perut keroncongan. Karena udah telat jamnya makan siang, aku niat mau makan siang disini aja. Liat sekeliling trus nemu restoran yang aku yakin rasanya masih fair, artinya bisa dirasakan oleh semua orang di dunia. Sebenernya, aku nyari McDonald, ternyata yang aku temukan adalah Burger King. So….aku MAKAN SIANG di Denmark. Aku pilih Coca cola, Chess burger ama Kentang. Kalo gak salah cuman 35 Danish Kronor. Karena tadi kembalian waktu beli tiket dapet Danish Kronor, so aku bisa kasihkan uangku yang Danish kronor itu ke yang jual..


17.15…….. Kereta nyampe Lund C. Lund adalah sebuah kota kecil. Tempat dimana Lund University berada. Aku akan berada di kota pelajar ini, kurang lebih 1 bulan. Sesuai Petunjuk, aku harus keluar dari stasiun itu dan nyari halte bis. Masih sesuai petunjuk ato panduan “Kiat Praktis Menuju Lund”, aku disuruh nunggu bis nomer 3 yang ada tulisannya “LINERO”. Beberapa kali datang bis, tapi kok gak ada yang nomer 3 ya……..Tapi kesabaranku terbayar sudah, dari kejauhan terlihat bis nomer 3 Linero mulai menampakkan batang idungnya. Tiket yang aku beli dari Denmark, yang sudah aku gunakan 2 kali naik kereta ini, ternyata masih berlaku juga buat naik bis di Swedia ini, gileee bener. Perjalanan antar negara cuman butuh 15 euro (1 Euro = Rp. 13.500,-). Wah untung belum tak buang. Begitu naik, aku tunjukin aja tiket tadi, yang udah mulai kucel kena daki tangan, hihihi. Sopirnya manggut-manggut tanda OK. Aku masuk bis. Bis-nya gak jauh beda ama yang di Belanda. Aku pilih tempat duduk didekat display yang menunjukan lokasi pemberhentian. Sesuai petunjuk, (lagi-lagi sesuai petunjuk) aku harus berhenti di pemberhentian ke tujuh ato setelah displaynya menunjukan kata “Jupitergatan” yang artinya kurang lebih “jalan Jupiter”. Persis setelah pemberhentian ketujuh aku, turun dan langsung aku liat Hotel First Planetstaden, tempat aku menginap. Wuiiiih 1 bulan menginap di hotel. Gratis pula.

19.00…….. Jam segini, Swedia baru mulai menggelap. Aku buka jendela, view-nya dari tempatku lumayan. Aku tidak merencanakan keluar kamar. Karena masih capek, perjalanan 3 negara dalam satu hari, membuat kakiku agak pegel. Kemudian aku bongkar-bongkar koper. Masukkan baju-baju kedalam lemari dan menyimpan sisa uang dalam Brangkas. Meskipun uang yang aku bawa tidak seberapa, tapi aku punya 4 currency ato 4 mata uang selama disini. Ada Rupiah, Euro, Danish Kronor(mata uang Denmark), Swedish Kronor (SEK, mata uang Swedia).
20.00………. Perut uda mulai keroncongan. Karena malas keluar lagian juga buta lingkungan sekitar, aku bikin roti aja. Lagian ada roti yang udah disediain sama hotel. Bikin teh, sama sereal yang dibawain istriku dari Indonesia. Nah, akhirnya jam 8 malem ini aku MAKAN MALAM di Swedia…………..
21.00……. Nonton tipi sebentar, trus ngantuk, tidur deh,…………
Itulah pengalamanku yang secara tidak sengaja, bisa merasakan SARAPAN di Belanda, MAKAN SIANG di Denmark, dan MAKAN MALAM di Swedia. Semua itu sangat mungkin terjadi, karena emang 3 negara itu posisinya relative berdekatan. Lagian system public transportasi mereka juga bagus. So,…..Thanks God, You have created an unbelievable story for me…..!!!!
Kembali ke CERITA PERJALANAN