Pergi ke Norwegia dengan ongkos Rp. 700.000,- Pergi pulang dari Lund
Sabtu sore hari tgl 27 september, setelah kembali dari Malmo, aku dan temen-temenku siap-siap berangkat ke Oslo-Norwegia. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 7 jam dari Lund-Swedia. Sebenernya perjalanan ini agak melelahkan buat aku, karena setelah seharian tadi aku keliling Malmo-Swedia, ditambah bonus berantem sama Hang, pastinya badan masih pegel semua. Cuman, bukannya lebih enak kalo lelah, sebab bisa tidur di bis. Iya juga sih, moga bisa lelap dibis. Jam 6 sore, temen2ku udah kumpul dilobby hotel. Tinggal nungguin si Hang yang selalu paling telat.. Setelah Hang datang, kita ber-8 akhirnya berangkat menuju pemberhentian bis di Lund Jvstn. Oh ya perkenalkan temen-temenku yang akan jadi temenku dalam cerita perjalanan ini. Pertama 2 sahabatku dari Nepal, Prabin Shresta seorang kepala badan konservasi di Nepal dan seorang staff-nya Saubhagya Pradhananga, cewek seumuran dengan aku. Kemudian 3 orang Filipina, John Joseph T Fernandez, tapi sering dipanggil Jojo, seorang dekan di Universitas Santo Thomas Filipina, Annie C Pugeda, Dosen dari Far Eastern University, dan Leonidas Ongkingco dari badan konservasi Filipina. Kemudian ada satu seorang Bolivian yaitu Flores Ines Guzman dan the last siapa lagi kalo bukan Hang.
Dari hotel tempat kami menginap, kami naik bis menuju pemberhentian bis antar kota antar Negara, Lund Jvstn. Tiketnya uda kami beli 2 hari sebelumnya.Kemaren, waktu aku beli tiket, aku bilang ke mbak-nya yang jual tiket “ Aku student loh mbak,……!” waktu aku nanya harganya. (padahal student-studenan). Eh kok ya mbaknya itu percaya aja. Hehehe, trus dikasih potongan entah berapa % aku gak ngitung. “Wuah,.. makasih loh mbak, embak baik deh.” Kataku sambil cengar-cengir kegirangan. Menurutku cukup murah, (pergi) 258 SEK + (pulang) 271 SEK atau total hanya sekitar Rp. 700.000,- aku bisa PP Lund-Oslo yang jaraknya kayak Surabaya-Jakarta. Jadi sekali jalan cuman 350 ribuan. Karena Lund University memberi aku “uang makan” sekitar Rp.450.000,- per hari. Maka artinya jika aku ngirit jajan 2 hari aja aku sudah bisa ke Norwegia dari Lund Swedia, PP pula, hihihi, lumayan,…..!!! Tapi aku tetep harus bawa uang extra, bro,….karena Oslo adalah kota termahal kedua setelah Moscow.
Setelah nyampe Lund Jvstn, kita nunggu Bis Swebuss yang akan membawa kita ke Oslo. Believe or not, Lund Jvstn itu bukan sebuah pemberhentian bis yang ada haltenya. Syukur-syukur ada tempat duduknya. Lund Jvstn adalah sebuah RAMBU yang menunjukan tempat bis berhenti disitu. Letaknya pun dipinggir jalan yang kalo kita lalui, bakalan gak ada yang tahu, kalo itu pemberhentian semua bis keluar kota dan keluar Negara. Nothing more. Tak berapa lama, kemudian datang bis-nya. Sopirnya kemudian turun, nanyain kami bawa barang bawaan yang besar gak. Karena kebetulan kami rata-rata hanya membawa tas rangsel kecil dan tidak membawa tas gede (wong di Oslo cuman sehari), pak sopir yang rajin bekerja itu, tidak jadi memasukkan apa-apa ke dalam bagasi. Kemudian dia menutup kembali bagasinya dan duduk lkembali dikursinya, lantas memeriksa karcis kita satu per satu. Duduknya bebas. Karena kursi penumpang banyak yang kosong, kami sepakat duduk satu-satu, artinya diantara kami gak ada yang duduk bersebelahan, biar ruang buat tidur lebih longgar. Sebab nyampe Oslo baru jam 6 pagi besok. Jadi dari jam 8 malem sampe 6 pagi, apalagi kegiatan kita kalo gak tidur. Bus nunggu sebentar dan sesuai jamnya bis berangkat. Menurut tiket yang aku pegang, bis ini harus ke Malmo dulu, ngetem dulu disana. Gila ngetemnya 3 jam. Artinya nyampe Malmo jam 8 dan baru berangkat ke Oslo jam 11 malem.
Begitu nyampe Malmo, kita turun semua. Bisnya ternyata bukannya ngetem tapi ganti bis. Dan bis baru akan datang jam 11 malem. Kita diturunkan disebuah tempat, kayak agen perjalanan gitu. Cuman karena uda malem, jadinya tutup. Nah, berarti kita semua harus nunggu diluar dimalam yang duuuuingin ini. Mana anginnya bikin lebih dingin, serasa nunggu bis dalam freezer. Kami semua “njebeber” kedinginan. Karena cuaca udah bikin kami “katisen” beberapa diantara kami mulai mencari-cari “kegiatan” supaya gak kedinginan. Prabin sama Saubhagya, ngajak aku keliling Malmo. Karena pagi tadi udah keliling malmo (dan agak trauma dengan Hang) aku menolaknya. Aku memilih ndengerin Musik dari HPku pake earphone. Yang laen nyoba ngemil snack yang mereka bawa tadi.
Waktu Nunggu bis, tiba tiba aku disamperin sama cewek China, yang nanyain gimana prosedurnya naik bis.
Aku balik nanya, “Lah dirimu udah beli tiket belum?
“Belum, mas”
“Wah ya harus beli dulu neng!!!!.
“Mas, katanya kita bisa beli tiket dari sopirnya?”,
“Waduh gak tahu ya,….tungguin aja, bis-nya, aku juga baru pertama kali ini naik bis”
“Mas-nya ngapain disini?”
“jualan somay !!!!!,…….ya nunggu bis lah….. emang mau kemana sih, pake nanya-nanya?”
“ke Hamstartd mas,….Mas-nya mau ke mana?
“Oslo, eh, emang rumahnya di Hamstard ya,…..?”
“Enggak mas, aku training aja di Universitas Hamstard”
“Aslinya mana??”
“China mas’
“Wow, baru pertama kali ini aku ketemu orang China made in china, biasanya ketemu orang China made in everywhere”
“Wah, berarti jarang2 donk ketemu orang kayak aku,……gak pengen minta tanda tanganku mas, mumpung ketemu loh”
“Halaaah!”
Itu tadi conversation ku sama seorang cewek dari China, yang ternyata juga lagi nunggu bis cuman gak punya tiket. Aku sendiri juga gak tahu, bisa gak, kita gak punya tiket tapi bisa naik bis dengan bayar sama sopirnya. Akhirnya aku sama dia membunuh waktu dengan ngobrol ngalur ngidul. Sampe lupa aku nanya namanya, hehehe!!!! Tak berapa lama kemudian bis datang setelah membiarkan kita “membeku” diluar ruangan selama 3 jam. Kita yang punya tiket masuk duluan. Tiket diperiksa sopir, kemudian aku milih tempat duduk dibelakang sopir. Yang laen pada semburat berebut tempat duduk, kali ini agak rame. Aku cuman berharap tidak ada yang “sudi” duduk disebelahku. Mau tidur bro,….butuh tempat hehehe,…. Ternyata temen chinaku itu bisa loh naik bis dengan membayar sama sopirnya. Dan untungnya juga dia tidak duduk disebelahku. Mungkin semua penumpang punya pikiran yang sama kali ya hehehe, butuh tempat tidur, bukan tempat duduk, jadi gak ada yang duduk bersebelahan. Dalam bis cukup hangat sehingga nyaman buat badan, dibandingkan diluar tentunya.
Akhirnya bis berangkat. Melewati malam yang senyap dibalut dingin dan berhiaskan bintang, halaahhh, sok puitis,……..gak banyak aktivitasku didalam bis ini. Aku menjejalkan earphone ke telinga mendengarkan music, mencoba menunggu kantuk segera menyerangku biar aku segera tertidur lelap,…..tapi karena kemiringan kursi tidak bisa terlalu rendah direbahkan, akhirnya posisi tidur masih terasa tetep nggak enak. Emang sih gak ada orang yang duduk disebelahku, artinya 2 seat ini milikku semua, cumin tinggi badanku yang 175 cm ini terasa susah untuk diajak “mlungker” didua kursi bis ini. Beberapa kali aku mencoba beberapa posisi tetep gak enak, sampe aku kehabisan “gaya tidur” apa yang musti aku lakukan. Akhirnya kantuk perlahan tapi pasti menyerangku dari berbagai arah, sampe akhirnya aku sudah tidak peduli lagi posisi tidur lagi. Akhirnya akupun tertidur dalam perjalanan menuju ke Oslo. Berikut adalah sedikit deskripsi tentang nagara yang akan aku kunjungi.
Norwegia, negara paling utara didunia
Norwegia adalah sebuah Negara kerajaan monarki konstitusional yang menggunakan sistem pemerintahan parlementer. Kerajaan Norwegia atau Kongeriket Norge (Noreg) dalam bahasa Norwegia, adalah sebuah negara Nordik yang terletak di Semenanjung Skandinavia bagian ujung barat. Nama Norwegia sendiri berarti “Jalur ke Utara”. Pantainya yang berada di Samudera Atlantik Utara adalah lokasi dari beberapa fyord terkenal. Kondisi alam Norwegia pada umumnya kasar dan bergunung-gunung, sebagian besar tertutup oleh gletser dan memiliki tepi pantai yang sangat panjang yaitu sepanjang lebih dari 83.000 km yang dibatasi oleh fyord. Ada yang menarik dari negara ini yaitu bagian utara negara ini juga dikenal sebagai Tanah Matahari Tengah Malam karena terletak di ujung paling utara planet bumi ini, di mana pada setiap musim panas, matahari tidak pernah tenggelam dan di musim dingin, matahari tidak pernah muncul sama sekali. Lucu juga….pengen ngerasain…..
Geografis
Norwegia berbatasan langsung dengan laut Utara di barat daya dan kepulauan Skagerrak di selatan, Laut Norwegia di barat, serta laut Barents di timur laut. Di sebelah timur, Norwegia berbatasan langsung dengan Swedia, Finlandia, dan Rusia. Titik tertinggi di Norwegia adalah Galdhøpiggen dengan ketinggian mencapai 2.469 meter dari permukaan laut. Iklim di Norwegia adalah iklim temperat, terutama di daerah pesisir yang disebabkan oleh pengaruh Gulf Stream. Karena letak Norwegia yang di utara, maka iklimnya rata-rata sejuk. Akan tetapi pada musim dingin suhu bisa mencapai -51°C di Kárášjohka-Karasjok di Utara Norwegia. Luas Norwegia adalah 385.199 km² dengan jumlah penduduknya 4.660.387 jiwa sehingga kepadatan penduduk per kilometer persegi hanya 14 orang. Gileee bener!!!! Norwegia merupakan negara keenam terbesar di Eropa menurut ukuran tanah. Sedangkan populasi yang sedikit menduduki urutan ke 28.
Viking
Norwegia juga memiliki sejarah budaya maritime yang sangat klasik yaitu sejarah Viking yang sangat terkenal itu. Dulu Norwegia adalah bagian dari Denmark, seperti juga Swedia. Norwegia sempat hancur pada tahun 1624 yang kemudian dibangun kembali oleh raja Christian IV of Denmark (and Norway). Pada tahun 1814 Norwegia memisahkan diri dari Denmark. Setelah memisahkan diri beberapa bangunan penting dibangun di Oslo yang waktu itu masih dikenal dengan sebutan Christiania seperti Royal Palace (1825-1848), Stortinget (the Parliament) (1861-1866), the University, Nationaltheatret and the Stock Exchange.
Norwegia merupakan negara industri yang banyak mengalami perkembangan dengan model ekonomi terbuka dan berorientasi pada kegiatan ekspor. Meskipun hanya sebesar 21% tanah Norwegia yang produktif (3% tanah pertanian dan 18% hutan produktif). Tapi industri minyak lepas pantai telah memainkan peranan dominan dalam perekonomian Norwegia. Sumber daya alam lain yang cukup signifikan di Norwegia adalah bahan bakar, gas alam, berbagai biji besi, ikan, kayu balok dan sumber tenaga air (hydropower). Norwegia bukan merupakan anggota negara Uni Eropa (EU), namun turut berpartisipasi dalam pasar EU sebagai bagian dari perjanjian European Economic Area (EEA) antara negara EU dan European Free Trade Association (EFTA). Terdaftar sebagai salah satu negara terkaya di dunia, Norwegia juga menduduki peringkat tinggi dalam hal standar hidup, usia rata-rata, standar kesehatan secara umum dan standar perumahan serta standar pendidikan yang tinggi.