Ketika mengunjungi rumah kerabat atau teman, hampir pasti kita akan memasuki ruang tamu mereka. Karena ruang tamu adalah ruang yang memang disediakan untuk menerima orang lain diluar anggota keluarga. Pada jaman dahulu ruang tamu adalah sebuah ruang yang sangat besar bahkan mungkin melebihi ruang keluarga, karena dulu factor kekerabatan masih sangat kental dan kunjung-mengunjungi masih merupakan sebuah tradisi yang dipertahankan sebagai sebuah budaya.
Seiring perjalanan waktu, ruang tamu makin mengecil karena semakin jarangnya orang saling bertandang kerumah orang lain bahkan dikota-kota besar, banyak ruang tamu yang ditiadakan karena merasa tidak pernah menerima tamu. Namun, untuk sebagian orang, ruang tamu tetap jadi bagian yang sangat penting karena ruang tamu mencerminkan karakter si pemilik. Bagi anda yang memiliki rumah dengan ukuran relatif kecil, tentunya selain harus layak menerima tamu, ruang ini harus diatur sedemikian rupa agar tidak terlalu menghabiskan ruangan.
BISA DIGABUNG
Jangan berkecil hati jika ukuran ruang tamu atau keluarga tak luas. Ruang seperti itu masih bisa ditata dengan manis. Tentunya dengan sedikit perencanaan sebelum menjadikan ruang tamu tersebut tampil elegan. Biasanya, ruang tamu dan ruang keluarga terletak berdampingan. Kondisi ini bisa memberi keuntungan dalam menciptakan sebuah ruangan yang lebih luas juga. Untuk itu, kedua ruang ini bisa disatukan.
Menyatukan dua ruang artinya penyatuan dua fungsi ruang yang berbeda. Namun oleh karena ruang tamu dan ruang keluarga sama-sama bertipe ruang duduk, maka hal itu akan lebih mudah dilakukan. Lantas bagaimana jika ada tamu? Tamu dapat saja diterima di teras, atau jika tamu ini sudah akrab dengan kita, tamu bisa langsung diterima di ruang keluarga. Yang menjadi penting ketika kita memutuskan untuk menyatukan ruang keluarga dan ruang tamu adalah isian furnitur ruangnya.
Sebagai pengisi ruang, tentu pada ruang itu wajib ada furnitur duduk (sofa dan kursi), meja tamu atau coffee table. Selebihnya bisa ditambahkan meja televisi, meja samping sebagai tempat meletakkan aksesori, dan tata cahaya untuk menciptakan dramatisasi ruang.
MERAWAT SOFA KULIT DI RUANG TAMU
Sofa kulit banyak diminati karena bentuknya elegan dan klasik, selain itu, sofa dari kulit juga termasuk yang tahan lama. Tapi bila pemeliharaannya tidak telaten, lama kelamaan permukaan kulitnya akan mengelupas atau retak-retak.
Merawat dan membersihkan sofa dengan bahan kulit memang tidak gampang-gampang susah, sebab meski termasuk bahan yang mudah dibersihkan, permukaan kulitnya sangat rentan dari cuaca dan kotoran.
Permukaan sofa kulit yang halus perlu dibersihkan secara berkala, yang termudah adalah dengan menggosoknya dengan kain yang lembab sehingga kotoran maupun debu dapat terangkat.
Bila sofa diletakkan di lingkungan yang agak panas, terpapar matahari langsung atau faktor lingkungan lainnya, kebanyakan bahan kulit membutuhkan pelembab agar terhindar dari risiko retak-retak, robek dan berubah warna.
Seperti juga kulit Anda, sofa kulit juga membutuhkan perawatan - khususnya pelembab yang melindungi dari ganasnya sinar matahari dan udara. Jadi sekali atau dua kali setahun, ada baiknya Anda merawat kulit sofa dengan mencuci dudukannya dengan sabun dan spon yang dilembabkan dengan sedikit air hangat.
Lakukan hal yang sama dengan berbagai barang dari kulit di rumah Anda, dari tas kulilt hingga kursi meja makan. Gunakan sabun sedikit saja hingga spon berbusa, sudah cukup untuk membersihkan dan melembabkan permukaannya. Setelah sabun mengering, bilaslah permukaan kulit dengan kain kering yang lembut.
Cara lainnya, Anda bisa menggunakan sabun cair. Cukup tuangkan satu atau dua tetes sabun ke air hangat, lalu usapkan air sabun tersebut menggunakan kain atau spon. Bila sofa Anda mulai terlihat kusam, permukaannya dapat disegarkan dengan menggunakan Lexol conditioner.
Hindari membersihkan sofa kulit dengan menggunakan bahan pembersih kimiawi, terutama bahan-bahan pembersih yang digunakan untuk membersihkan perabotan rumah tangga. Penggunaan bahan kimia tersebut, hanya akan membuat warna dan permukaan kulit sofa Anda mengalami abrasi.
Ingat, layaknya kulit Anda, kulit sofa pun sangat sensitif. Sehingga bahan pembersih yang terlalu keras dan mengandung unsur kimiawi, akan membuat permukaan kulit menjadi iritasi dan terjadi abrasi. (dari berbagai sumber)

BISA DIGABUNG
Jangan berkecil hati jika ukuran ruang tamu atau keluarga tak luas. Ruang seperti itu masih bisa ditata dengan manis. Tentunya dengan sedikit perencanaan sebelum menjadikan ruang tamu tersebut tampil elegan. Biasanya, ruang tamu dan ruang keluarga terletak berdampingan. Kondisi ini bisa memberi keuntungan dalam menciptakan sebuah ruangan yang lebih luas juga. Untuk itu, kedua ruang ini bisa disatukan.
Menyatukan dua ruang artinya penyatuan dua fungsi ruang yang berbeda. Namun oleh karena ruang tamu dan ruang keluarga sama-sama bertipe ruang duduk, maka hal itu akan lebih mudah dilakukan. Lantas bagaimana jika ada tamu? Tamu dapat saja diterima di teras, atau jika tamu ini sudah akrab dengan kita, tamu bisa langsung diterima di ruang keluarga. Yang menjadi penting ketika kita memutuskan untuk menyatukan ruang keluarga dan ruang tamu adalah isian furnitur ruangnya.
Sebagai pengisi ruang, tentu pada ruang itu wajib ada furnitur duduk (sofa dan kursi), meja tamu atau coffee table. Selebihnya bisa ditambahkan meja televisi, meja samping sebagai tempat meletakkan aksesori, dan tata cahaya untuk menciptakan dramatisasi ruang.
MERAWAT SOFA KULIT DI RUANG TAMU
Sofa kulit banyak diminati karena bentuknya elegan dan klasik, selain itu, sofa dari kulit juga termasuk yang tahan lama. Tapi bila pemeliharaannya tidak telaten, lama kelamaan permukaan kulitnya akan mengelupas atau retak-retak.
Merawat dan membersihkan sofa dengan bahan kulit memang tidak gampang-gampang susah, sebab meski termasuk bahan yang mudah dibersihkan, permukaan kulitnya sangat rentan dari cuaca dan kotoran.
Permukaan sofa kulit yang halus perlu dibersihkan secara berkala, yang termudah adalah dengan menggosoknya dengan kain yang lembab sehingga kotoran maupun debu dapat terangkat.
Bila sofa diletakkan di lingkungan yang agak panas, terpapar matahari langsung atau faktor lingkungan lainnya, kebanyakan bahan kulit membutuhkan pelembab agar terhindar dari risiko retak-retak, robek dan berubah warna.
Seperti juga kulit Anda, sofa kulit juga membutuhkan perawatan - khususnya pelembab yang melindungi dari ganasnya sinar matahari dan udara. Jadi sekali atau dua kali setahun, ada baiknya Anda merawat kulit sofa dengan mencuci dudukannya dengan sabun dan spon yang dilembabkan dengan sedikit air hangat.
Lakukan hal yang sama dengan berbagai barang dari kulit di rumah Anda, dari tas kulilt hingga kursi meja makan. Gunakan sabun sedikit saja hingga spon berbusa, sudah cukup untuk membersihkan dan melembabkan permukaannya. Setelah sabun mengering, bilaslah permukaan kulit dengan kain kering yang lembut.
Cara lainnya, Anda bisa menggunakan sabun cair. Cukup tuangkan satu atau dua tetes sabun ke air hangat, lalu usapkan air sabun tersebut menggunakan kain atau spon. Bila sofa Anda mulai terlihat kusam, permukaannya dapat disegarkan dengan menggunakan Lexol conditioner.
Hindari membersihkan sofa kulit dengan menggunakan bahan pembersih kimiawi, terutama bahan-bahan pembersih yang digunakan untuk membersihkan perabotan rumah tangga. Penggunaan bahan kimia tersebut, hanya akan membuat warna dan permukaan kulit sofa Anda mengalami abrasi.
Ingat, layaknya kulit Anda, kulit sofa pun sangat sensitif. Sehingga bahan pembersih yang terlalu keras dan mengandung unsur kimiawi, akan membuat permukaan kulit menjadi iritasi dan terjadi abrasi. (dari berbagai sumber)