Jangan berkecil hati jika ukuran ruang tamu atau keluarga tak luas. Ruang seperti itu masih bisa ditata dengan manis. Tentunya dengan sedikit perencanaan sebelum menjadikan ruang tamu tersebut tampil elegan. Biasanya, ruang tamu dan ruang keluarga terletak berdampingan. Kondisi ini bisa memberi keuntungan dalam menciptakan sebuah ruangan yang lebih luas juga. Untuk itu, kedua ruang ini bisa disatukan.
Menyatukan dua ruang artinya penyatuan dua fungsi ruang yang berbeda. Namun oleh karena ruang tamu dan ruang keluarga sama-sama bertipe ruang duduk, maka hal itu akan lebih mudah dilakukan. Lantas bagaimana jika ada tamu? Tamu dapat saja diterima di teras, atau jika tamu ini sudah akrab dengan kita, tamu bisa langsung diterima di ruang keluarga.
Yang menjadi penting ketika kita memutuskan untuk menyatukan ruang keluarga dan ruang tamu adalah isian furnitur ruangnya. Sebagai pengisi ruang, tentu pada ruang itu wajib ada furnitur duduk (sofa dan kursi), meja tamu atau coffee table. Selebihnya bisa ditambahkan meja televisi, meja samping sebagai tempat meletakkan aksesori, dan tata cahaya untuk menciptakan dramatisasi ruang.
Maksimalkan keberadaan teras atau halaman kecil di depan rumah, ini bisa menjadi jalan keluar pertama. Jangan gunakan bangku besi atau sofa, hal itu tentu menghabiskan tempat dan terkesan rumit untuk teras kecil atau sempit. Cukup, gunakan bangku taman kayu atau kursi yang terbuat dari batang pohon besar yang dibuat seukuran kursi duduk lesehan. Meja tidak selalu harus punya kaki, dan itu sangat cocok dipakai di teras.
Cukup sediakan meja terbuat dari kayu atau rotan. Bisa juga, Anda membuatnya dari ban mobil bekas yang dialasi dengan kaca tebal atau multiplek. Hasilnya, gaya Anda menerima tamu cukup sederhana, namun tetap bernilai artistik.
Tirulah konsep ruang tamu di apartemen bergengsi, yang kerap menggabungkan ruang keluarga dan ruang makan sekaligus sebagai ruang tamu. Jika hal itu Anda lakukan untuk tamu yang sudah sangat akrab, tetamu lain dapat Anda layani di teras rumah. Dengan keterbatasan yang ada, cara tersebut rasanya sudah cukup.
Tidak perlu memenuhi ruang tamu dengan furnitur. Sofa dengan model satu dudukan (single seater) atau dua dudukan (two seaters) dan sebuah meja kecil sudah cukup. Hindari tempat duduk atau sofa yang tebal, hal itu akan memberi kesan berat. Pemilihan sofa yang tepat bisa menjadikan ruang tamu terkesan leluasa.
Jangan kaku mengikuti aturan tidak tertulis bahwa standar ukuran sofa umumnya memiliki ketebalan lebar 80 sentimeter. Hal itu justru membuat ruangan Anda semakin sempit. Pilih sofa tanpa sandaran lengan, dan cari yang berukuran 60 atau 50 sentimeter. Sofa-sofa jenis ini cocok Anda letakkan menempel di dinding ruang tamu yang sempit.
Gunakan furnitur-furnitur yang bisa disandarkan ke dinding. Semakin sempit ruangan, semakin tinggi pula keinginan kuat Anda untuk kreatif menggunakan furnitur-furnitur ringan dan minimalis.
Gunakan hiasan cermin dengan ukuran besar sebagai ilusi memperluas kesan ruang supaya menjadi lebih luas dari pada sebenarnya. Bisa ditempelakn didinding dengan tinggi optimal bisa digunakan untuk bercermin buat orang yang melihatnya.
Peletakan kursi, meja, serta furnitur penghias ruang lain harus memerhatikan alur sirkulasi udara. Yang perlu diingat, udara yang masuk dari pintu harus bisa mengalir ke ruang lainnya. Penggunaan sofa atau furnitur berukuran besar, penempatan furnitur yang salah, serta banyak benda tidak penting diletakkan semaunya, akan mengurangi sirkulasi udara, karena ketika masuk ruangan udara tidak bisa mengalir ke ruangan lain. (dari berbagai sumber)
Yang menjadi penting ketika kita memutuskan untuk menyatukan ruang keluarga dan ruang tamu adalah isian furnitur ruangnya. Sebagai pengisi ruang, tentu pada ruang itu wajib ada furnitur duduk (sofa dan kursi), meja tamu atau coffee table. Selebihnya bisa ditambahkan meja televisi, meja samping sebagai tempat meletakkan aksesori, dan tata cahaya untuk menciptakan dramatisasi ruang.
Maksimalkan keberadaan teras atau halaman kecil di depan rumah, ini bisa menjadi jalan keluar pertama. Jangan gunakan bangku besi atau sofa, hal itu tentu menghabiskan tempat dan terkesan rumit untuk teras kecil atau sempit. Cukup, gunakan bangku taman kayu atau kursi yang terbuat dari batang pohon besar yang dibuat seukuran kursi duduk lesehan. Meja tidak selalu harus punya kaki, dan itu sangat cocok dipakai di teras.

Tirulah konsep ruang tamu di apartemen bergengsi, yang kerap menggabungkan ruang keluarga dan ruang makan sekaligus sebagai ruang tamu. Jika hal itu Anda lakukan untuk tamu yang sudah sangat akrab, tetamu lain dapat Anda layani di teras rumah. Dengan keterbatasan yang ada, cara tersebut rasanya sudah cukup.
Tidak perlu memenuhi ruang tamu dengan furnitur. Sofa dengan model satu dudukan (single seater) atau dua dudukan (two seaters) dan sebuah meja kecil sudah cukup. Hindari tempat duduk atau sofa yang tebal, hal itu akan memberi kesan berat. Pemilihan sofa yang tepat bisa menjadikan ruang tamu terkesan leluasa.
Jangan kaku mengikuti aturan tidak tertulis bahwa standar ukuran sofa umumnya memiliki ketebalan lebar 80 sentimeter. Hal itu justru membuat ruangan Anda semakin sempit. Pilih sofa tanpa sandaran lengan, dan cari yang berukuran 60 atau 50 sentimeter. Sofa-sofa jenis ini cocok Anda letakkan menempel di dinding ruang tamu yang sempit.
Gunakan furnitur-furnitur yang bisa disandarkan ke dinding. Semakin sempit ruangan, semakin tinggi pula keinginan kuat Anda untuk kreatif menggunakan furnitur-furnitur ringan dan minimalis.
Gunakan hiasan cermin dengan ukuran besar sebagai ilusi memperluas kesan ruang supaya menjadi lebih luas dari pada sebenarnya. Bisa ditempelakn didinding dengan tinggi optimal bisa digunakan untuk bercermin buat orang yang melihatnya.
Peletakan kursi, meja, serta furnitur penghias ruang lain harus memerhatikan alur sirkulasi udara. Yang perlu diingat, udara yang masuk dari pintu harus bisa mengalir ke ruang lainnya. Penggunaan sofa atau furnitur berukuran besar, penempatan furnitur yang salah, serta banyak benda tidak penting diletakkan semaunya, akan mengurangi sirkulasi udara, karena ketika masuk ruangan udara tidak bisa mengalir ke ruangan lain. (dari berbagai sumber)