Memiliki pagar didepan rumah, bagi sebagian kita merupakan suatu kewajiban untuk menjaga privacy dan keamanan rumah. Pagar adalah struktur tegak yang dirancang untuk membatasi atau mencegah gerakan melintas dari area luar kedalam area yang dibatasi tersebut. Kadang tidak hanya membatasi gerakan, melainkan juga pandangan. Selain sebagai alat keamanan, pagar dibuat juga untuk mempercantik tampilan rumah, taman atau lainnya.
Bahan untuk membuat pagar saat ini sudah bermacam-macam. Ada yang terbuat dari bahan kayu, logam, batu bahkan tanaman. Untuk menentukan jenis bahan apa yang akan digunakan, sebaiknya menyesuaikan dengan rumah kita. Pagar yang berdesain garis lurus cocok untuk rumah bergaya minimalis. Sedangkan rumah yang bergaya klasik, kita dapat memilih pagar yang berlekuk dan memberi kesan mewah pada rumah.
Tinggi rendah pagar umumnya tergantung dengan lingkungan kita berada. Bila salah satu tujuan kita menggunakan pagar untuk keamanan, maka tinggi rendah pagar dapat menyesuaikan dengan lingkungan dimana kita berada. Apakah lingkungan rumah merupakan lingkungan yang aman atau tidak. Untuk warna, bisa dipilih yang sesuai dengan warna rumah dan kesan apa yang ingin kita tampilkan.
Ada tiga syarat utama dalam membuat pagar, yaitu KOKOH, MEMBERIKAN RASA AMAN dan INDAH. Sedangkan pemilihan model, bentuk dan panjang serta lebar pagar harus disesuaikan dengan kondisi luas lahan, fungsi, proporsi, dan komposisi bangunan serta lokasi bangunan. Dan jangan lupa bahwa sebaiknya pagar dibuat bukan untuk memenjara pemilik rumah, sehingga tidak perlu berlebihan ketika membuat pagar.
BAHAN PAGAR
Banyak sekali bahan atau material yang bisa digunakan untuk pagar. Mulai dari besi,stainlesssteel, kayu, beton, batu alam bahkan tanaman atau kombinasi dari bahan bahan tersebut misalnya besin dan beton. Tapi yang paling sering dipakai adalah pagar dari bahan besi karena paling mudah dibuat didapat dibuat ata dibentuk.
Terdapat beberapa jenis besi untuk bahan pagar. Misalnya besi cor, besi hollow, baja ringan, dan stainless. Untuk rumah mungil, pilihan pagar dengan material kombinasi besi dengan dinding bata pada bagian bawah sangat disarankan. Kayu juga banyak diminati, terutama jenis kayu keras yang tahan cuaca dan rayap. Jenis ini dapat difinish dengan cat, melamik, atau pelitur.
Pagar kayu memberikan kesan alami dengan tonjolan tekstur serat kayu dan dominasi warna coklat.
Nuansa yang ditampilkan adalah rumah bergaya country, alami, dan berkesan ringan. Untuk rumah kecil, bahan kayu juga menjadi pilihan material pagar yang baik. Kombinasi kayu dengan besi juga menjadi pilihan baik untuk rumah besar, sedang, maupun mungil. Kombinasi besi dengan dinding bata lapis jenis batu hias, semacam batu candi, andesit, batu granit, marmer, dan lainnya.
Berikut plus minus bahan-bahan pagar tersebut :
• Besi relatif lebih murah dan mudah perawatannya. Di samping kuat, jika finishing-nya baik dan diberi antikarat. Besi juga mudah dibentuk. Terdapat beberapa macam jenis besi untuk bahan pagar. Misalnya, besi cor, besi hollow, baja ringan, atau stainless. Untuk rumah mungil pilihan pagar dengan material pilihan kombinasi besi dengan dinding bata pada bagian bawah sangat disarankan.
• Kayu juga banyak diminati, terutama jenis kayu keras yang tahan cuaca dan rayap. Jenis ini dapat difinis dengan cat, mellamic, atau plitur. Untuk rumah mungil, pilihan material kayu disarankan dipotong dengan pola ukuran kecil dan di pasang vertikal.
• Kombinasi kayu dengan besi juga menjadi pilihan baik untuk rumah besar, sedang, maupun mungil.
• Kombinasi besi dengan dinding bata lapis jenis batu hias, semacam batu candi, andesit, batu granit, marmer, dan lainnya. Pemakaian jenis batu sebaiknya di-coating dengan polesan yang dijual di pasaran agar awet dan terhindar dari jamur.
MODEL PAGAR
Pagar adalah elemen rumah yang pasti akan dilihat orang lain, karena posisinya paling depan. Tentunya harus tampil secantik mungkin untuk memberikan kesan positif secara keseluruhan terhadap rumah itu sendiri. Maka model pagar pun bisa bermacam-macam, tapi satu hal yang perlu diketahui adalah sesuaikan model pagar dengan gaya arsitektur rumah agar terasa “menyatu” dan singkron.
Ada kalanya kita melihat rumah gaya minimalist tetapi pagarnya model klasik dari besi tempa dengan ornamen ukiran sulur bunga yang rumit dan terkesan “lain dan berbeda” dari gaya rumahnya. Tentunya hal ini sangat tidak menarik meskipun desain rumahnya bagus dan juga desain pagarnya pun bagus, tapi jika beda model tentunya akan terlihat “aneh”.
Gaya pagar bisa bermacam-macam misalnya gaya country, modern minimalis, klasik, mediteran, tradisional, rustic atau lainnya? Atau mungkin mengikuti gaya etnik tertentu. Untuk minimalis, umumnya memakai bentuk-bentuk yang sederhana dan lurus-lurus tanpa banyak menggunakan permainan bentuk. Hanya menggunakan keragaman dan kombinasi tekstur dari material pembentuknya. (rudy dewanto dari berbagai sumber, foto : istimewa)

Tinggi rendah pagar umumnya tergantung dengan lingkungan kita berada. Bila salah satu tujuan kita menggunakan pagar untuk keamanan, maka tinggi rendah pagar dapat menyesuaikan dengan lingkungan dimana kita berada. Apakah lingkungan rumah merupakan lingkungan yang aman atau tidak. Untuk warna, bisa dipilih yang sesuai dengan warna rumah dan kesan apa yang ingin kita tampilkan.
Ada tiga syarat utama dalam membuat pagar, yaitu KOKOH, MEMBERIKAN RASA AMAN dan INDAH. Sedangkan pemilihan model, bentuk dan panjang serta lebar pagar harus disesuaikan dengan kondisi luas lahan, fungsi, proporsi, dan komposisi bangunan serta lokasi bangunan. Dan jangan lupa bahwa sebaiknya pagar dibuat bukan untuk memenjara pemilik rumah, sehingga tidak perlu berlebihan ketika membuat pagar.

Banyak sekali bahan atau material yang bisa digunakan untuk pagar. Mulai dari besi,stainlesssteel, kayu, beton, batu alam bahkan tanaman atau kombinasi dari bahan bahan tersebut misalnya besin dan beton. Tapi yang paling sering dipakai adalah pagar dari bahan besi karena paling mudah dibuat didapat dibuat ata dibentuk.
Terdapat beberapa jenis besi untuk bahan pagar. Misalnya besi cor, besi hollow, baja ringan, dan stainless. Untuk rumah mungil, pilihan pagar dengan material kombinasi besi dengan dinding bata pada bagian bawah sangat disarankan. Kayu juga banyak diminati, terutama jenis kayu keras yang tahan cuaca dan rayap. Jenis ini dapat difinish dengan cat, melamik, atau pelitur.
Pagar kayu memberikan kesan alami dengan tonjolan tekstur serat kayu dan dominasi warna coklat.
Nuansa yang ditampilkan adalah rumah bergaya country, alami, dan berkesan ringan. Untuk rumah kecil, bahan kayu juga menjadi pilihan material pagar yang baik. Kombinasi kayu dengan besi juga menjadi pilihan baik untuk rumah besar, sedang, maupun mungil. Kombinasi besi dengan dinding bata lapis jenis batu hias, semacam batu candi, andesit, batu granit, marmer, dan lainnya.
Berikut plus minus bahan-bahan pagar tersebut :
• Besi relatif lebih murah dan mudah perawatannya. Di samping kuat, jika finishing-nya baik dan diberi antikarat. Besi juga mudah dibentuk. Terdapat beberapa macam jenis besi untuk bahan pagar. Misalnya, besi cor, besi hollow, baja ringan, atau stainless. Untuk rumah mungil pilihan pagar dengan material pilihan kombinasi besi dengan dinding bata pada bagian bawah sangat disarankan.
• Kayu juga banyak diminati, terutama jenis kayu keras yang tahan cuaca dan rayap. Jenis ini dapat difinis dengan cat, mellamic, atau plitur. Untuk rumah mungil, pilihan material kayu disarankan dipotong dengan pola ukuran kecil dan di pasang vertikal.
• Kombinasi kayu dengan besi juga menjadi pilihan baik untuk rumah besar, sedang, maupun mungil.
• Kombinasi besi dengan dinding bata lapis jenis batu hias, semacam batu candi, andesit, batu granit, marmer, dan lainnya. Pemakaian jenis batu sebaiknya di-coating dengan polesan yang dijual di pasaran agar awet dan terhindar dari jamur.

Pagar adalah elemen rumah yang pasti akan dilihat orang lain, karena posisinya paling depan. Tentunya harus tampil secantik mungkin untuk memberikan kesan positif secara keseluruhan terhadap rumah itu sendiri. Maka model pagar pun bisa bermacam-macam, tapi satu hal yang perlu diketahui adalah sesuaikan model pagar dengan gaya arsitektur rumah agar terasa “menyatu” dan singkron.
Ada kalanya kita melihat rumah gaya minimalist tetapi pagarnya model klasik dari besi tempa dengan ornamen ukiran sulur bunga yang rumit dan terkesan “lain dan berbeda” dari gaya rumahnya. Tentunya hal ini sangat tidak menarik meskipun desain rumahnya bagus dan juga desain pagarnya pun bagus, tapi jika beda model tentunya akan terlihat “aneh”.
Gaya pagar bisa bermacam-macam misalnya gaya country, modern minimalis, klasik, mediteran, tradisional, rustic atau lainnya? Atau mungkin mengikuti gaya etnik tertentu. Untuk minimalis, umumnya memakai bentuk-bentuk yang sederhana dan lurus-lurus tanpa banyak menggunakan permainan bentuk. Hanya menggunakan keragaman dan kombinasi tekstur dari material pembentuknya. (rudy dewanto dari berbagai sumber, foto : istimewa)