7.8.10

MENGATUR PENCAHAYAAN RUMAH

Bagi desain interior dan arsitek, lighting atau tata cahaya merupakan salah satu elemen desain yang tidak kalah pentingnya dengan desain bangunan itu sendiri. Selain sebagai penerang ruangan, lighting mampu menampilkan nilai estetika dan atmosfer ruangan, yang memanjakan mata serta memberi dampak pada suasana hati penghuni. Dengan mengatur arah jatuhnya cahaya, mengatur warna cahaya dan letak armatur lampu, kita dapat menciptakan efek “dramatis” sesuai dengan konsep ruangan yang kita inginkan.

SUMBER CAHAYA
Ada dua jenis sumber cahaya yang ada disekitar kita yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya alami tentunya adalah sinar matahari, yang bisa kita dapatkan secara gratis disiang hari. Memainkan cahaya matahari yang masuk kedalam rumah juga merupakan salah satu teknik penataan cahaya dimana bukaan jendela dan pintu adalah jalur cahaya masuk kedalam rumah. Bangunan yang bagus pencahayaan siangnya adalah bangunan yang mampu mengoptimalkan cahaya masuk sehingga pada siang hari tidak perlu menyalakan lampu jadi bisa menghemat energi tetapi cahaya yang masuk juga tidak berlebihan sehingga ruang menjadi menyilaukan dan panas.

Sedangkan cahaya buatan, tentunya adalah cahaya yang dibuat oleh manusia dengan produk berupa lampu. Pada dasarnya lampu diciptakan untuk menerangi aktivitas manusia pada saat malam hari atau pada tempat tertentu yang gelap. Seiring perkembangan jaman dan teknologi semakin maju serta gaya hidup yang semakin tinggi, lampu saat ini tidak lagi sekedar alat untuk menerangi aktivitas, tetapi cahayanya mampu didesain sebagai pencipta suasana. Misalnya lampu bercahaya putih akan menghadirkan kesan dingin pada ruangan. Sedangkan, cahaya kuning membuat suasana lebih hangat. Semua bisa dihadirkan asal sesuai.

PENATAAN CAHAYA PADA INTERIOR
Pertimbangan penataan cahaya yang paling utama adalah suasana seperti apa yang diinginkan. Selain itu, penataan cahaya juga perlu disesuaikan dengan gaya desain arsitektur, pemilihan jenis lampu, pemilihan warna cahaya dan bentuk lampu. Pada dasarnya dalam satu ruangan, membutuhkan suatu tingkat terang (luminiousity) yang cukup redup untuk bisa membuat rileks, tetapi sekaligus cukup terang agar bisa menerangi aktivitas kita.

Ada tiga jenis tingkat cahaya yang diperlukan didalam rumah, yakni cahaya untuk kerja, untuk membaca dan untuk estetika. Karena itu sifat cahaya di setiap ruang bisa berbeda. Misalnya, cahaya di dapur, yang merupakan tempat bekerja atau memasak, harus mempunyai terang yang cukup dan menyebar merata diseluruh ruangan. Berbeda dengan cahaya yang dipakai di ruang baca atau di kamar tidur. Cahaya tidak perlu menyebar, tetapi cukup pada obyek baca saja. Berbeda pula dengan cahaya yang ada diruang tamu dimana kita menata pencahayaannya hanya untuk estetika. Hal lain yang juga tak kalah penting adalah menyesuaikan lampu dengan warna cat dinding dan furnitur ruangan. Sebab, warna cat akan berubah bila lampu dinyalakan pada malam hari.

Pemilihan warna lampu memang harus dipertimbangkan. Lampu bercaya putih akan kurang tepat bila tempatkan di ruang makan. Sebab, dengan cahaya terang yang dihasilkan lampu bercahaya putih, bisa membuat hidangan yang tersaji menjadi pucat. Namun, bila ruang makan disinari dengan lampu yang memancarkan cahaya putih kekuningan dapat membuat hidangan yang tersaji di meja makan tampak segar dan menggoda selera.

BAYANGAN DAN SIFAT CAHAYA
Cahaya yang bersumber hanya dari satu titik akan menyebar ke segala arah. Akibatnya, akan muncul juga bayangan di segala arah. Ruang yang demikian tentunya tidak begitu nyaman. Sebaiknya dalam satu ruang yang cukup luas misalnya 5 x 5 m², sebaiknya terdapat lebih dari satu sumber sinar supaya tidak timbul bayangan. Tentu saja untuk ruang-ruang yang relatif lebih kecil seperti foyer, menempatkan satu titik lampu saja sudah cukup baik.

Cahaya yang bagus pada suatu ruang adalah cahaya yang sumbernya tidak terlihat langsung. Artinya yang terlihat hanya sinarnya atau pantulannya atau pendarannya melalui perantara kaca buram penutup lampu atau media-media lain yang bersifat menebarkan sinar, sedangkan bola lampunya tidak terlihat, karena sumber sinar yang terlihat langsung dalam ruang sangat mengganggu kenyamanan mata dan kurang sedap dipandang karena cahaya menjadi sangat tidak merata sinarnya. dalam suatu ruang.

Kalau kita membutuhkan suatu sinar dengan tingkat penerangan yang lebih tinggi, misalnya untuk membaca, kita bisa menggunakan lampu khusus untuk membaca, yakni lampu dengan penutup yang sinarnya hanya mengarah ke arah obyek baca. Lampu jenis ini bisa berupa lampu meja atau lampu yang berdiri sendiri atau lampu dinding atau jenis down light yang tertanam di langit-langit yang tentu saja sinarnya mengarah ke obyek baca

CAHAYA DAN KESEHATAN MATA
Pencahayaan yang minim bisa membuat mata cepat lelah sehingga mata lelah bisa membuat hasil pekerjaan kurang optimal. Seseorang bisa melihat benda yang ada di depannya karena cahaya yang diterima oleh benda tersebut dipantulkan melalui mata. Saat menerima cahaya, organ mata berakomodasi melalui bagian organ mata yang disebut pupil. Pupil inilah yang berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk pada mata. Besarnya cahaya yang masuk disesuaikan dengan kemampuan akomodasi mata masing-masing orang. Maka dari itu penataan cahaya sangat penting untuk keindahan dan kesehatan. (Rudy Dewanto, dari berbagai sumber / Foto : Istimewa)

Home I Portfolio I Jasa I Konsultasi I Arsitektur I Interior I Lansekap I Tips I Perabot I Perkakas I Jalan-Jalan I Hobi I Kontak I Copyrights @2009-2013 Rudy Dewanto Template by x-template