Oleh : Rudy DEWANTO, Arsitek
Berasal dari bahasa Belanda "indekost" yang arti harfiahnya adalah "makan di dalam (rumah)", Indekost (indekos, kos, atau kost) maknanya sudah bergeser cukup jauh dari masa ke masa.
Pada dasarnya, rumah kost adalah hunian yang menyediakan kamar untuk tinggal, lengkap dengan perabot standar tempat kost: tempat tidur dan lemari. pembayarannya dilakukan bulanan, dan penghuni kost (biasa disebut anak kost, walaupun mungkin sama sekali sudah bukan anak-anak) biasanya sudah tidak membayar biaya listrik atau biaya utilitas lainnya, kecuali dalam kondisi tertentu, misalnya membawa peralatan elektronik yang mengkonsumsi listrik cukup besar.
Fasilitas lainnya seperti cuci bisa disediakan atau bisa tidak oleh pemilik kost. Induk semang atau pengelola kost bisa tinggal di rumah yang sama, tapi juga banyak rumah yang dibangun secara khusus untuk menjadi rumah kost dan pemiliknya tidak tinggal di tempat tersebut. Seperti konsep denah berikut.
DENAH AWAL
Rumah pada lahan 12 m x 25 m ini adalah produk perumahan lama yang mempunyai sisa lahan belakang yang lumayan luas. Pemilik mencoba berpikir untuk mengembangkan rumah ini menjadi sebuah usaha kost. Konsepnya adalah kost untuk mahasiswi, karena kebetulan lokasi rumah ini tidak jauh dari sebuah universitas. Komposisi denah awalnya sangat sederhana terdiri dari 2 kamar tidur. Ruang tamu, ruang makan dan ruang keluarga menjadi satu sirkulasi dan sebuah kamar mandi dan teras ada dibelakang. Sisa lahan sekitar 13 x 12 m akan coba saya kembangkan menjadi sebuah rumah kost dengan 17 kamar.
LANTAI. 1
Saya berusaha untuk tidak membongkar bangunan lama terlalu banyak, karena itu saya coba mengikuti dinding lama sebagai awal perencanaan denah. Dari depan, carport yang hanya berukuran 3 x 4.5 m, saya lebarkan menjadi 5 x 6 m.dengan pertimbangan, jika penghuni punya tamu maka semua kendaraan tamu bisa masuk kehalaman agar aman.
Lurus dengan area parkir, saya buat garasi sepeda motor untuk penghuni kost. Disebelah garasi saya tempatkan ruang tamu agak luas 4.5 x 5 m agar para tamu tidak perlu masuk kamar penghuni. Kemudian masuk kedalam saya atur 8 kamar kost saling berhadapan. Masing-masing kamar kost terdapat kamar mandi berukuran 1,5 x 2m. Karena posis didalam tidak memungkinkan mendapat penghawaan normal maka saya sisakan lahan 1 x 1.5 m sebagai ruang luar dimasing-masing kamar.
Lahan ini tentunya tembus ke atas agar udara mengalir kedalam baik dilantai 1 maupun lantai 2. Terus kebelakang saya tempatkan dapur bersama dan ruang penjaga dipojok. Sedangkan kamar mandi penjaga memanfaatkan ruang bawah tangga. Sebagai fasilitas kost saya tempatkan ruang cicu dan jemur disisa lahan yang tidak terbangun.
LANTAI. 2
Agar struktur mudah dan tidak rumit, saya desain lantai 2 pun mempunyai denah yang sama dengan lantai 1. Hanya saja ada beberapa ruang yang berbeda fungsi, antara lain posisi atas kamar penjaga adalah gudang dan posisi atas garasi sepeda motor bisa saya tempatkan lagi 1 unit kost. Sedangkan posisi atas ruang tamu saya jadikan ruang bersama agar ada tempat buat para penghuni jika mereka sedang menonton tivi atau melakukan kegiatan lainnya.
Berasal dari bahasa Belanda "indekost" yang arti harfiahnya adalah "makan di dalam (rumah)", Indekost (indekos, kos, atau kost) maknanya sudah bergeser cukup jauh dari masa ke masa.
Pada dasarnya, rumah kost adalah hunian yang menyediakan kamar untuk tinggal, lengkap dengan perabot standar tempat kost: tempat tidur dan lemari. pembayarannya dilakukan bulanan, dan penghuni kost (biasa disebut anak kost, walaupun mungkin sama sekali sudah bukan anak-anak) biasanya sudah tidak membayar biaya listrik atau biaya utilitas lainnya, kecuali dalam kondisi tertentu, misalnya membawa peralatan elektronik yang mengkonsumsi listrik cukup besar.
Fasilitas lainnya seperti cuci bisa disediakan atau bisa tidak oleh pemilik kost. Induk semang atau pengelola kost bisa tinggal di rumah yang sama, tapi juga banyak rumah yang dibangun secara khusus untuk menjadi rumah kost dan pemiliknya tidak tinggal di tempat tersebut. Seperti konsep denah berikut.

Rumah pada lahan 12 m x 25 m ini adalah produk perumahan lama yang mempunyai sisa lahan belakang yang lumayan luas. Pemilik mencoba berpikir untuk mengembangkan rumah ini menjadi sebuah usaha kost. Konsepnya adalah kost untuk mahasiswi, karena kebetulan lokasi rumah ini tidak jauh dari sebuah universitas. Komposisi denah awalnya sangat sederhana terdiri dari 2 kamar tidur. Ruang tamu, ruang makan dan ruang keluarga menjadi satu sirkulasi dan sebuah kamar mandi dan teras ada dibelakang. Sisa lahan sekitar 13 x 12 m akan coba saya kembangkan menjadi sebuah rumah kost dengan 17 kamar.

Saya berusaha untuk tidak membongkar bangunan lama terlalu banyak, karena itu saya coba mengikuti dinding lama sebagai awal perencanaan denah. Dari depan, carport yang hanya berukuran 3 x 4.5 m, saya lebarkan menjadi 5 x 6 m.dengan pertimbangan, jika penghuni punya tamu maka semua kendaraan tamu bisa masuk kehalaman agar aman.
Lurus dengan area parkir, saya buat garasi sepeda motor untuk penghuni kost. Disebelah garasi saya tempatkan ruang tamu agak luas 4.5 x 5 m agar para tamu tidak perlu masuk kamar penghuni. Kemudian masuk kedalam saya atur 8 kamar kost saling berhadapan. Masing-masing kamar kost terdapat kamar mandi berukuran 1,5 x 2m. Karena posis didalam tidak memungkinkan mendapat penghawaan normal maka saya sisakan lahan 1 x 1.5 m sebagai ruang luar dimasing-masing kamar.
Lahan ini tentunya tembus ke atas agar udara mengalir kedalam baik dilantai 1 maupun lantai 2. Terus kebelakang saya tempatkan dapur bersama dan ruang penjaga dipojok. Sedangkan kamar mandi penjaga memanfaatkan ruang bawah tangga. Sebagai fasilitas kost saya tempatkan ruang cicu dan jemur disisa lahan yang tidak terbangun.

Agar struktur mudah dan tidak rumit, saya desain lantai 2 pun mempunyai denah yang sama dengan lantai 1. Hanya saja ada beberapa ruang yang berbeda fungsi, antara lain posisi atas kamar penjaga adalah gudang dan posisi atas garasi sepeda motor bisa saya tempatkan lagi 1 unit kost. Sedangkan posisi atas ruang tamu saya jadikan ruang bersama agar ada tempat buat para penghuni jika mereka sedang menonton tivi atau melakukan kegiatan lainnya.