Tatanan interior biasanya mengikuti perkembangan tren, sehingga penghuni selalu ingin memperbarui tatanannya yang lama dengan perkembangan yang lebih terkini. Layaknya sebuah lifestyle setiap perubahan yang ada selalu memiliki konsep. Dengan perabot atau barang-barang interior yang telah ada, penghuni dapat pula mengikuti perubahan dengan me-redesain secara sederhana.
Jika ingin tatanan berubah bukan tidak mungkin relayout atau tata ulang isi rumah juga dapat dilakukan Selain redesain dan relayout jika ada fungsi-fungsi baru dan beberapa hal bukan tidak mungkin renovasilah yang menjadi pilihan. Berikut ini merupakan kiat dan langkah mengubah hunian mulai dari perubahan sederhana hingga renovasi.
"Re-design dan re-layout Furnitur, Mengubah Suasana Secara Sederhana"
Untuk memulai redesain ruangan, pertama yang perlu dilakukan adalah identifikasi terlebih dulu kelebihan dan kekurangan ruangan hingga ke detail-detailnya, baru kemudian menggali ide-ide atau mencari inspirasi dengan melihat-lihat perkembangan konsep tren yang ada. Kemudian, gabungkan ide-ide tersebut dengan kondisi yang ada saat ini untuk mengubah ruangan dan membuat ruangan tampak lebih nyaman. Jangan lupa perhitungkan anggaran biaya yang akan dikeluarkan untuk redesain ini.
Dalam proses identifikasi dan evaluasi ruangan, tentunya perlu diperhitungkan fungsi ruang. Pertimbangan yang harus diambil adalah penyesuaian ukuran bentuk ruangan dan elemen-elemen sesuai dengan tujuannya, penempatan dan pemilihan elemen yang nyaman dan mendukung fungsi ruang. Amati juga apakah alur sirkulasi yang ada selama ini cukup nyaman untuk menunjang kegiatan.
Setiap ruangan yang akan di-redesain sebaiknya tetap mempertimbangkan pencahayaan dan penghawaan yang cukup. Sehingga suatu ruang tidak hanya dinilai dari estetikanya namun juga kenyamanan penghuni dalam ruang. Bahkan untuk ruang dengan fungsi yang tertentu seperti ruang kerja, ruang belajar, ruang musik harus mempertimbangkan akustik ruangan. Untuk akustik ruangan tentunya ada pemilihan material tertentu yang akan digunakan seperti karpet, kayu pelapis, atau board penyekat dinding.
Struktur dan material tentunya harus sesuai dengan kebutuhan yang akan dipakai. Misalnya untuk kesan alami dengan menggunakan kayu lapis sebagai lantai atau perabot-perabot kayu lainnya, penghuni sebaiknya juga mempertimbangkan perawatan material kayu tersebut.
Selain mempertimbangkan fungsi ruang, pencahayaan, penghawaan, struktur, material, dalam redesain interior yang utama adalah estetika. Seperti bagaimana karakter suasana yang terbentuk? Bagaimana kualitas material dan ekspresinya? Apakah secara keseluruhan telah dapat mengangkat tema? Untuk pertimbangan-pertimbangan tersebut warna dan material lebih berpengaruh. Pemilihan elemen yang tepat dan menyatu akan membentuk suasana yang berbeda dan lebih nyaman.
"Renovasi Hunian, Merawat dan Mempercantik Hunian, Serta Mewadahi Aktivitas Baru"
Agar betah di rumah tentunya perawatan rumah harus selalu dilakukan terutama jika terdapat kerusakan atau terdapat bagian-bagian yang perlu diperbaiki. Renovasi memiliki beberapa tujuan yang pertama,untuk perubahan tata ruang (lay out), penambahan fungsi-fungsi baru dalam rumah, dan perluasan atas berbagai ruang. Selain itu bisa jadi merupakan perbaikan. struktur rumah, saluran dan berbagai hal lainnya. Ketiga, untuk tujuan mempercantik hunian. Berikut ini beberapa pertimbangan yang sebaiknya dilakukan saat merenovasi.
HAL-HAL YANG PERLU DIRENOVASI
Renovasi dapat diklasifikasikan menjadi 3 hal antara lain renovasi ringan, renovasi sedang dan renovasi berat. Renovasi ringan dikatakan demikian, karena tidak terlalu banyak biaya, tidak perlu membongkar yang lama dan jika kita mau, mungkin bisa kita lakukan sendiri. Misalnya mengecat kembali dinding yang kusam, merabat/menambal kembali lantai carport yang berlubang atau mengganti kran. Sedangkan renovasi sedang membutuhkan biaya yang lebih banyak dan pastinya akan ada kegiatan membongkar dan memerlukan tukang atau tenaga ahli untuk melakukannya. Contoh adalah menambah ruang dilahan belakang, membuat kamar mandi baru, membongkar dinding, mengganti keramik, mengganti pintu, merubah tampak depan, menambah kanopi pada carport dan lain-lain.

Renovasi berat merupakan renovasi yang paling merepotkan karena memerlukan dana yang lebih banyak lagi dan ada kemungkinan penghuni harus pindah untuk sementara selama pelaksanaan renovasi dilakukan. Misalnya, mengganti atap atau struktur atap, mengembangkan ruang keatas atau menjadikan rumah dari 1 lantai menjadi 2 lantai.
SEBELUM RENOVASI
Sebelum merenovasi rumah, ada baiknya untuk melakukan perencanaan yang matang karena perencanaan renovasi relatif lebih rumit dibandingkan perencanaan hunian baru. Sebelum membangun/renovasi, biasanya perlu pekerjaan pembongkaran. Membongkar bangunan lama tidak sekedar membongkar, karena didalam dinding, lantai atau atap kemungkinan ada struktur penyangga rumah dan pipa-pipa saluran. Jika hal ini tidak dipertimbangkan masak-masak, kegiatan renovasi tersebut akan merusak bangunan lama.
Hal inilah yang memerlukan perencanaan yang tepat. Jika rumah lama mempunyai gambar kerja, maka informasi dari gambar kerja ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan renovasi. Jika tidak ada gambar kerja, maka cara paling mudah untuk mengetahui posisi struktur rumah adalah pada sudut-sudut dinding ruangan tersebut.
Pada renovasi ringan biasanya tidak memerlukan perencanaan yang detail, cukup dengan instruksi lapangan yang bisa dimengerti siapa saja, misalnya dinding ruang tamu diganti dari putih menjadi krem. Sedangkan pada renovasi sedang dan berat diperlukan gambar kerja untuk menentukan posisi perubahan, bentuk perubahan dan lebih penting biaya perubahan tersebut. Setiap perubahan atau penambahan ruang, diusahakan tidak mengganggu struktur lama, kecuali memang benar-benar diperlukan perubahan pada struktur tersebut, misalnya renovasi berat untuk menambah ruang diatas atau meningkat rumah menjadi 2 lantai. Tidak bisa langsung menambah ruang dengan membuat deck beton, disekat tembok bata, kemudian diberi atap. Tetapi harus dilihat struktur pondasinya.
Apakah struktur pondasinya hanya untuk 1 lantai atau dapat digunakan untuk 2 lantai. Jika bisa digunakan untuk 2 lantai, tentunya hal ini tidak masalah, tetapi jika hanya kuat untuk menopang satu lantai, maka perlu mengadakan perkuatan pondasi juga. Hal yang paling umum adalah membuat pondasi sepatu maupun pondasi strauss.
MEMBONGKAR
Pekerjaan membongkar itu mempunyai 2 pilihan, yaitu bongkar hancur dimana materialnya sudah tidak akan digunakan kembali dan bongkar yang materialnya masih digunakan kembali untuk ruang lain atau untuk dijual. Bongkar hancur tentunya lebih murah karena lebih mudah dan tidak perlu mempertahankan material lama.
Sedangkan bongkar yang masih menginginkan material bisa digunakan kembali lebih mahal karena butuh ketelitian dan kehati-hatian dari pekerja yang membongkar. Tapi harus diingat bahwa, meski diharapkan material lama tidak hancur, tidak bisa 100% material akan utuh.
Biaya pekerjaan bongkar bisa dikatakan tidak ada analisa biaya yang jelas. Karena tergantung material yang ingin dihancurkan. Beton lebih mahal dibanding dinding bata yaitu sekitar Rp. 250.000,-/m3 sedangkan dinding bata hanya Rp. 29.000,-/m2. Tetapi sebagai acuan sederhana ongkos bongkar itu adalah 1/5 harga borongan renovasi. Jadi jika anda ingin membuat dinding baru dengan harga borongan renovasi Rp. 50.000,-/m2 maka ongkos bongkarnya Rp. 10.000,- Adapun perhitungan lain dari biaya bongkar dapat dipakai acuan kapasitas tenaga kerja per hari yaitu perbandingan antara upah pekerja per hari dengan luasan yang akan dibongkar.
JANGAN LUPA URUS IJIN RENOVASI
Renovasi dapat mengganggu kondisi lingkungan juga, maka mungkin diperlukan izin. Ijin dari RT/RW diperlukan atau bahkan dari pemerintah daerah tergantung skala besar kecilnya perubahan. Suara gaduh, plus kotornya lingkungan sekitar karena pasir (jika rumah cukup kecil) dan lalu lalang kendaraan pengangkut bahan bangunan akan mengganggu aktivitas sekitar. Proses ijin dari RT/RW biasanya tidak sulit.
Jika terjadi renovasi kecil dan sedang pada bangunan ber IMB yang tidak mengubah struktur utama maka hanya diperlukan izin khusus berupa surat keterangan membangun (penambahan ruang dibatasi tidak lebih dari 30% luas bangunan lama dan Luas bangunan tambahan tidak lebih dari 250m2).
Jika ingin menambah lantai, luas lantai atas tidak boleh dari 50% luas lantai atap, Ijin ini juga dikenakan saat mengecat ulang, mengganti material selubung bangunan tanpa mengubah struktur, serta mengganti material lantai atau kusen dan pintu. Ada pula renovasi yang membutuhkan IMB, jika mengubah tampak muka bangunan, tata letak ruang, konstruksi atap, atau struktur bangunan secara keseluruhan. (rudy dewanto - AK/foto:istimewa)


Untuk memulai redesain ruangan, pertama yang perlu dilakukan adalah identifikasi terlebih dulu kelebihan dan kekurangan ruangan hingga ke detail-detailnya, baru kemudian menggali ide-ide atau mencari inspirasi dengan melihat-lihat perkembangan konsep tren yang ada. Kemudian, gabungkan ide-ide tersebut dengan kondisi yang ada saat ini untuk mengubah ruangan dan membuat ruangan tampak lebih nyaman. Jangan lupa perhitungkan anggaran biaya yang akan dikeluarkan untuk redesain ini.
Dalam proses identifikasi dan evaluasi ruangan, tentunya perlu diperhitungkan fungsi ruang. Pertimbangan yang harus diambil adalah penyesuaian ukuran bentuk ruangan dan elemen-elemen sesuai dengan tujuannya, penempatan dan pemilihan elemen yang nyaman dan mendukung fungsi ruang. Amati juga apakah alur sirkulasi yang ada selama ini cukup nyaman untuk menunjang kegiatan.
Setiap ruangan yang akan di-redesain sebaiknya tetap mempertimbangkan pencahayaan dan penghawaan yang cukup. Sehingga suatu ruang tidak hanya dinilai dari estetikanya namun juga kenyamanan penghuni dalam ruang. Bahkan untuk ruang dengan fungsi yang tertentu seperti ruang kerja, ruang belajar, ruang musik harus mempertimbangkan akustik ruangan. Untuk akustik ruangan tentunya ada pemilihan material tertentu yang akan digunakan seperti karpet, kayu pelapis, atau board penyekat dinding.
Struktur dan material tentunya harus sesuai dengan kebutuhan yang akan dipakai. Misalnya untuk kesan alami dengan menggunakan kayu lapis sebagai lantai atau perabot-perabot kayu lainnya, penghuni sebaiknya juga mempertimbangkan perawatan material kayu tersebut.
Selain mempertimbangkan fungsi ruang, pencahayaan, penghawaan, struktur, material, dalam redesain interior yang utama adalah estetika. Seperti bagaimana karakter suasana yang terbentuk? Bagaimana kualitas material dan ekspresinya? Apakah secara keseluruhan telah dapat mengangkat tema? Untuk pertimbangan-pertimbangan tersebut warna dan material lebih berpengaruh. Pemilihan elemen yang tepat dan menyatu akan membentuk suasana yang berbeda dan lebih nyaman.

Agar betah di rumah tentunya perawatan rumah harus selalu dilakukan terutama jika terdapat kerusakan atau terdapat bagian-bagian yang perlu diperbaiki. Renovasi memiliki beberapa tujuan yang pertama,untuk perubahan tata ruang (lay out), penambahan fungsi-fungsi baru dalam rumah, dan perluasan atas berbagai ruang. Selain itu bisa jadi merupakan perbaikan. struktur rumah, saluran dan berbagai hal lainnya. Ketiga, untuk tujuan mempercantik hunian. Berikut ini beberapa pertimbangan yang sebaiknya dilakukan saat merenovasi.
HAL-HAL YANG PERLU DIRENOVASI
Renovasi dapat diklasifikasikan menjadi 3 hal antara lain renovasi ringan, renovasi sedang dan renovasi berat. Renovasi ringan dikatakan demikian, karena tidak terlalu banyak biaya, tidak perlu membongkar yang lama dan jika kita mau, mungkin bisa kita lakukan sendiri. Misalnya mengecat kembali dinding yang kusam, merabat/menambal kembali lantai carport yang berlubang atau mengganti kran. Sedangkan renovasi sedang membutuhkan biaya yang lebih banyak dan pastinya akan ada kegiatan membongkar dan memerlukan tukang atau tenaga ahli untuk melakukannya. Contoh adalah menambah ruang dilahan belakang, membuat kamar mandi baru, membongkar dinding, mengganti keramik, mengganti pintu, merubah tampak depan, menambah kanopi pada carport dan lain-lain.


SEBELUM RENOVASI
Sebelum merenovasi rumah, ada baiknya untuk melakukan perencanaan yang matang karena perencanaan renovasi relatif lebih rumit dibandingkan perencanaan hunian baru. Sebelum membangun/renovasi, biasanya perlu pekerjaan pembongkaran. Membongkar bangunan lama tidak sekedar membongkar, karena didalam dinding, lantai atau atap kemungkinan ada struktur penyangga rumah dan pipa-pipa saluran. Jika hal ini tidak dipertimbangkan masak-masak, kegiatan renovasi tersebut akan merusak bangunan lama.
Hal inilah yang memerlukan perencanaan yang tepat. Jika rumah lama mempunyai gambar kerja, maka informasi dari gambar kerja ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan renovasi. Jika tidak ada gambar kerja, maka cara paling mudah untuk mengetahui posisi struktur rumah adalah pada sudut-sudut dinding ruangan tersebut.
Pada renovasi ringan biasanya tidak memerlukan perencanaan yang detail, cukup dengan instruksi lapangan yang bisa dimengerti siapa saja, misalnya dinding ruang tamu diganti dari putih menjadi krem. Sedangkan pada renovasi sedang dan berat diperlukan gambar kerja untuk menentukan posisi perubahan, bentuk perubahan dan lebih penting biaya perubahan tersebut. Setiap perubahan atau penambahan ruang, diusahakan tidak mengganggu struktur lama, kecuali memang benar-benar diperlukan perubahan pada struktur tersebut, misalnya renovasi berat untuk menambah ruang diatas atau meningkat rumah menjadi 2 lantai. Tidak bisa langsung menambah ruang dengan membuat deck beton, disekat tembok bata, kemudian diberi atap. Tetapi harus dilihat struktur pondasinya.
Apakah struktur pondasinya hanya untuk 1 lantai atau dapat digunakan untuk 2 lantai. Jika bisa digunakan untuk 2 lantai, tentunya hal ini tidak masalah, tetapi jika hanya kuat untuk menopang satu lantai, maka perlu mengadakan perkuatan pondasi juga. Hal yang paling umum adalah membuat pondasi sepatu maupun pondasi strauss.
MEMBONGKAR
Pekerjaan membongkar itu mempunyai 2 pilihan, yaitu bongkar hancur dimana materialnya sudah tidak akan digunakan kembali dan bongkar yang materialnya masih digunakan kembali untuk ruang lain atau untuk dijual. Bongkar hancur tentunya lebih murah karena lebih mudah dan tidak perlu mempertahankan material lama.
Sedangkan bongkar yang masih menginginkan material bisa digunakan kembali lebih mahal karena butuh ketelitian dan kehati-hatian dari pekerja yang membongkar. Tapi harus diingat bahwa, meski diharapkan material lama tidak hancur, tidak bisa 100% material akan utuh.
Biaya pekerjaan bongkar bisa dikatakan tidak ada analisa biaya yang jelas. Karena tergantung material yang ingin dihancurkan. Beton lebih mahal dibanding dinding bata yaitu sekitar Rp. 250.000,-/m3 sedangkan dinding bata hanya Rp. 29.000,-/m2. Tetapi sebagai acuan sederhana ongkos bongkar itu adalah 1/5 harga borongan renovasi. Jadi jika anda ingin membuat dinding baru dengan harga borongan renovasi Rp. 50.000,-/m2 maka ongkos bongkarnya Rp. 10.000,- Adapun perhitungan lain dari biaya bongkar dapat dipakai acuan kapasitas tenaga kerja per hari yaitu perbandingan antara upah pekerja per hari dengan luasan yang akan dibongkar.
JANGAN LUPA URUS IJIN RENOVASI
Renovasi dapat mengganggu kondisi lingkungan juga, maka mungkin diperlukan izin. Ijin dari RT/RW diperlukan atau bahkan dari pemerintah daerah tergantung skala besar kecilnya perubahan. Suara gaduh, plus kotornya lingkungan sekitar karena pasir (jika rumah cukup kecil) dan lalu lalang kendaraan pengangkut bahan bangunan akan mengganggu aktivitas sekitar. Proses ijin dari RT/RW biasanya tidak sulit.
Jika terjadi renovasi kecil dan sedang pada bangunan ber IMB yang tidak mengubah struktur utama maka hanya diperlukan izin khusus berupa surat keterangan membangun (penambahan ruang dibatasi tidak lebih dari 30% luas bangunan lama dan Luas bangunan tambahan tidak lebih dari 250m2).
Jika ingin menambah lantai, luas lantai atas tidak boleh dari 50% luas lantai atap, Ijin ini juga dikenakan saat mengecat ulang, mengganti material selubung bangunan tanpa mengubah struktur, serta mengganti material lantai atau kusen dan pintu. Ada pula renovasi yang membutuhkan IMB, jika mengubah tampak muka bangunan, tata letak ruang, konstruksi atap, atau struktur bangunan secara keseluruhan. (rudy dewanto - AK/foto:istimewa)