Suiseki (水 石) merupakan seni batu hias berasal dari Jepang. Biasanya seni Suiseki dibuat dengan mengambil berbagai macam bentuk, seperti sesuatu hal yang mirip dengan sosok manusia, sosok binatang, bentuk lansekap, ataupun yang murni abstrak. Seni ini muncul awalnya dari Gongshi (Cina: 供 石; pinyin: gōngshí)

Seni batu suiseki hadir dengan berbagai nama terutama di masyarakat Jepang, Taiwan dan Semenanjung Korea. Seperti di Jepang, mereka menyebutnya dengan nama suiseki yang artinya “batu air”. Sedangkan di Korea menyebutnya dengan nama Su-Seok yang artinya “batu berumur tua”. Di China sendiri menyebutnya dengan nama yang artinya”batu-batu indah”.
SEJARAH
Walaupun seni ini mempunyai banyak sebutan, namun pengertiannya tetap sama yaitu batuan yang memiliki nilai seni tinggi yang tercipta secara alamiah karena proses alam yang berhubungan dengan air. Jika dilihat sekilas batu suiseki tidak mempunyai kelebihan bahkan terlihat biasa saja. Tapi perhatikanlah secara seksama, batu suiseki ini dapat berbentuk menyerupai bentuk binatang, alam seperti gunung, tebing dan lainnya.







Seni ini muncul kira-kira 1500 tahun yang lalu, sekitar tahun 618 hingga tahun 907. Saat itu masa kejayaan kerajaan Dinasti Tan dan Sung. Di negeri Tiongkok seni suiseki disebut dengan Shang-Sek atau Yah-Sek, yang memiliki arti yaitu batu yang dapat dinikmati keindahannya dalam jenis dan arti yang sangat luas. Jika ditelusuri asal kata Sui-Sek dalam bahasa Cina adalah “batu air”.
Terdapat sebuah cerita rakyat sekitar 3000 tahun yang lalu di negeri Song, konon ada seorang rakyat biasa menemukan batu. Karena percaya bahwa batu yang ditemukan itu mempunyai nilai tinggi maka batu tersebut disimpan baik-baik. Banyak tamu yang berkunjung kerumahnya selalu mnegamati batu tersebut dan mereka mulai menyukainya. Maka diawal Dinasti Shang sekitar 20 abad sebelum Masehi, kegemaran terhadap batu mulai memasyarakat dan menjadi populer.
PELUANG USAHA
Kepopuleran batu seni suiseki ini mempunyai peluang bisnis. Kuncinya hanyalah memahami seni suiseki dan mempunyai jiwa petualang. Soal harga, tentu sangat ditentukan oleh nilai artistik dari batu tersebut. Untuk itu sebenarnya diperlukan pemahaman tentang seni suiseki itu sendiri. Terkadang penilaian subyektif lebih banyak bermain di sini. Namun, tetap saja ada aturan dan patokan dari nilai suiseki ini, seperti salah satunya adalah originalitas batu tersebut. Selain itu harus dipastikan bahwa bentuk dari batu tersebut dibentuk oleh alam, bukan oleh tangan manusia.
SUISEKI DI INDONESIA
Bagi para penggemar suiseki, Negara Indonesia merupakan surganya. Karena Negara Indonesia beriklim tropis dengan kondisi alam yang memungkinkan batu-batu indah ini mudah ditemukan.
Sumatera Barat merupakan ladang emas suiseki. Mulai Sungai Ombilin, Batanghari, Sijunjung, Sawah Lunto sampai sungai di Payakumbuh, merupakan tempat paling kaya akan batu suiseki. Jadi, tidak mengherankan jika seni suiseki di Indonesia kita tidak kalah menariknya dibanding suiseki dari Negara Korea, Jepang, bahkan Taiwan.
Namun dibutuhkan ketelatenan dan jiwa petualang yang tinggi untuk mendapatkan batu-batu yang memiliki bentuk seni yang tinggi. Biasanya batu-batuan ini banyak terdapat di alam terbuka dan daerah-daerah yang dekat dengan aliran sungai.
(diolah dari berbagai sumber/foto:istimewa)